Seperti diketahui, Februari lalu, di pasaran global Nissan pernah melakukan penarikan kembali (recall) mobil Juke karena adanya komponen sensor yang diduga kendur. Jika tidak diperbaiki maka mobil akan mogok dan mengakibatkan kebocoran bahan bakar.
Lalu apakah recall ini terkait langsung dengan insiden kecelakaan maut model Olivia Dewi?
Direktur Nissan Indonesia Teddy Irawan mengatakan penarikan mobil di pasar global terjadi pada Juke dengan mesin 1.600 cc dengan turbo direct injection. Sementara, Juke yang beredar di Indonesia adalah Juke 1.500 cc versi standar.
"Jadi tipenya berbeda dengan yang di-recall di pasaran global," kata Teddy saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu 10 Maret 2011.
Teddy mengaku belum mengetahui penyebab terbakarnya Nissan Juke tersebut. Saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari pihak kepolisian. "Kami siap kirim ahli dan teknisi untuk melakukan penyelidikan, apabila dibutuhkan oleh kepolisian," kata dia.
Ia menambahkan selama ini perusahaannya belum pernah menerima keluhan adanya masalah fatal dari pengguna Juke. "Ini yang pertama," kata dia.
Pada akhir Februari lalu, Nissan Motor Jepang mengakui telah terjadi cacat bawaan pada sistem pasokan bahan bakar Nissan Juke, Infiniti M, Nissan March, dan beberapa model lainnya yang dirakit di Inggris, India, dan Jepang. Cacat ini bisa menyebabkan kebocoran bahan bakar dan dapat menimbulkan mobil terbakar.
Karena itu, Nissan Jepang menarik kembali 250 ribu unit yang sebagian besar berada di Jepang. "Sensor bahan bakar tidak berfungsi secara baik," demikian keterangan Nissan seperti dilansir laman Inautonews, Jumat, 24 Februari.
Nissan Juke yang beredar di Indonesia tidak masuk dalam daftar recall, karena tipe Juke yang dirakit di Pabrik Karawang, Jawa Barat, berbeda. (kd)
Sumber : Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar