Ingin menambah tenaga mesin dengan mengganti header atau sistem pembuangan standar dengan yang dipasarkan oleh produsen khusus (aftermarket) - non-pabrikan mobil - tidak bisa dilakukan begitu saja. Berikut tips dari Yanto yang telah berkecimpung di dunia knalpot selama 20 tahun.
"Tambahan tenaga paling besar dari exhaust manifold (header) harus sesuai dengan karakter mesin," jelas pemilik bengkel Yanto Knalpot di kawasan Bintaro Sektor 7, Jakarta ini. Untuk modifikasi sederhana, ada dua pilihan, yaitu konfigurasi 4-1 untuk mendapatkan torsi besar, sedangkan 4-2-1 untuk mendapatkan kecepatan maksimum. "Volume header juga harus sesuaikan. Bila tidak tenaga justru melempen," lanjutnya.
Untuk mobil yang sudah menggunakan pipa berdiameter 1,5 inci atau 48 mm lebih, tidak perlu mengganti dengan ukuran yang lebih besar. Kalau diameternya lebih kecil, harus diganti dengan ukuran yang telah disebut tadi dan sebaiknya dibuat pelat yang digalvanis.
Ganti saringan
Aspek lain juga perlu dilakukan adalah mengganti saringan knalpot (muffler) dengan aruh aliran langsung atgau lurus. Knalpot asli pabrik, berliku-liku dilengkapi dengan sekat untuk mengurangi suara berisik yang ditimbulkan. Hal bisa saja menimbulkan tendang balik. Inilah yang menyebabkan tenaga mesin jadi tidak maksimal.
Penggantian juga harus mempertimbangkan suara yang dihasilkan, ngebass dan enak didengar. Selain itu, agar tampak menarik, penggerjaan akhir ujung knalpot harus rapi.
Untuk mengganti knalpot, dana yang dibutuhkan sekiar Rp 2 juta. "Sebenarnya penggantian tergantung dari jumlah silinder dan tipe mesin," ungkap Yanto. Berarti harus konsultasi lebih dulu!
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar