Sistem pembelian mobil dengan cara kredit cukup digandrungi konsumen di
Indonesia. Cara itu dinilai lebih mempermudah konsumen untuk mendapatkan
mobil yang diinginkan.
Dengan memberikan uang muka serta data gaji atau penghasilan tetap, konsumen bisa membawa mobil idaman ke rumah. Sekilas, teorinya memang mudah. Terlebih banyak bertebaran perusahaan pembiayaan (multifinance) yang menyediakan fasilitas kredit.
Namun, bukan berarti membeli mobil dengan sistem kredit tidak memiliki risiko yang berujung pada kesulitan keuangan di kemudian hari. Berikut tips jitu kredit mobil agar keuangan tetap aman:
1. Pilih sumber pembiayaan yang tepat
Selama ini, ada dua lembaga yang biasa menyediakan sumber pembiayaan dan bekerja sama dengan dealer penjualan mobil, yaitu bank dan perusahaan pembiayaan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada umumnya, bank biasanya menetapkan bunga yang lebih kecil ketimbang multifinance. Hanya, syarat dan proses persetujuan kredit dari bank jauh lebih ketat. Begitu pun sebaliknya.
Bank juga lebih kompromi bila Anda mengalami kesulitan membayar cicilan. Kemungkinan untuk melakukan jadwal ulang atau restrukturisasi kredit jauh lebih terbuka.
Oleh karena itu, tempatkan bank sebagai prioritas utama pilihan, kemudian baru perusahaan pembiayaan. Bila ternyata showroom tempat Anda akan membeli mobil tak memberikan pilihan bank dan multifinance, sebaiknya tinggalkan saja.
2. Pilih mobil sesuai kebutuhan
Memilih jenis mobil yang Anda dan keluarga butuhkan. Tipe mobil akan sangat berperan penting menjalankan fungsinya, terutama dari segi kapasitas penumpang dan barang bawaan.
Sebaiknya hal ini didiskusikan dengan anggota keluarga lain. Jangan pernah mengutamakan gengsi ketimbang fungsi.
3. Survei harga
Setelah Anda memutuskan jenis mobil yang diinginkan, maka langkah berikutnya adalah mencari tahu berapa harga terbaik yang ditawarkan. Mungkin didapatkan dengan menanyakan ke beberapa dealer yang mengeluarkan jenis mobil yang Anda inginkan.
4. Siapkan DP dan cicilan sesuai kemampuan
Satu hal yang harus Anda persiapkan bila Anda memutuskan untuk membeli mobil dengan kredit adalah uang muka atau down payment. Yang secara umum berkisar antara 20-30 persen dari harga mobil. Contoh saja, bila harga mobil yang Anda inginkan Rp200 juta, maka paling tidak Anda harus menyiapkan dana sekitar Rp40-60 juta sebagai uang muka.
Belum ditambah dengan biaya administrasi dan biaya-biaya lain. Pastikan Anda mempunyai prinsip, bahwa uang muka harus lebih dari 20 persen, bahkan bila mungkin di atas 30 persen.
Sebab, semakin besar uang muka, maka Anda semakin banyak memiliki kesempatan untuk memilih besaran cicilan dan tenor atau jangka waktu kredit. Jangan sampai akibat kredit yang dipaksakan, membuat arus keuangan keluarga bulanan menjadi tersendat-sendat.
5. Pastikan tenor tak melebihi usia ekonomis mobil
Setelah menetapkan besaran uang yang mencapai 30 persen dari harga jual mobil atau lebih, langkah selanjutnya adalah menetapkan tenor atau jangka waktu kredit. Satu hal yang harus Anda ingat, pilihlah tenor yang tak melebihi masa atau umur ekonomis dari mobil.
Sebab, bila telah melebihi empat atau lima tahun, Anda harus banyak mengeluarkan uang ekstra untuk perbaikan. Usia mobil menginjak usia lima tahun merupakan masa perbaikan. Padahal, Anda masih harus membayar uang cicilan. Jadi, pengeluaran Anda harus dua kali lebih banyak.
5. Memilih suku bunga
Ada beberapa hal yang harus dipelajari mengenai suku bunga kredit yang ada di pasaran baik di sektor perbankan maupun lembaga pembiayaan.
Secara teknis ada dua jenis suku bunga kredit, suku bunga tetap (flat rate) dan suku bunga mengambang (floating rate).
6. Sediakan dana cadangan untuk risiko
Meski Anda mampu membayar cicilan melebihi batas minimal dan uang muka di atas 30 persen, sebaiknya Anda juga memikirkan kemungkinan terjadi risiko bila kesulitan keuangan. Oleh karena itu, selain mencicil mobil, sebaiknya tetap menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk tabungan khusus bila terjadi risiko tersebut.
Cara lainnya adalah mengasuransikan mobil Anda dengan sifat all risk. Memang sekilas ada tambahan biaya baru. Tetapi, bila dicermati, ini akan jauh lebih menguntungkan ketimbang tidak ada asuransi.
7. Hindari uang muka dari pinjaman
Satu hal lagi yang patut Anda hindari adalah, jangan menggunakan uang hasil pinjaman dari pinjaman bank atau lembaga keuangan untuk menambah uang muka. Sebab, bila itu terjadi, sama saja Anda memiliki dua kewajiban angsuran, dua kali lipat. (art)
Dengan memberikan uang muka serta data gaji atau penghasilan tetap, konsumen bisa membawa mobil idaman ke rumah. Sekilas, teorinya memang mudah. Terlebih banyak bertebaran perusahaan pembiayaan (multifinance) yang menyediakan fasilitas kredit.
Namun, bukan berarti membeli mobil dengan sistem kredit tidak memiliki risiko yang berujung pada kesulitan keuangan di kemudian hari. Berikut tips jitu kredit mobil agar keuangan tetap aman:
1. Pilih sumber pembiayaan yang tepat
Selama ini, ada dua lembaga yang biasa menyediakan sumber pembiayaan dan bekerja sama dengan dealer penjualan mobil, yaitu bank dan perusahaan pembiayaan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada umumnya, bank biasanya menetapkan bunga yang lebih kecil ketimbang multifinance. Hanya, syarat dan proses persetujuan kredit dari bank jauh lebih ketat. Begitu pun sebaliknya.
Bank juga lebih kompromi bila Anda mengalami kesulitan membayar cicilan. Kemungkinan untuk melakukan jadwal ulang atau restrukturisasi kredit jauh lebih terbuka.
Oleh karena itu, tempatkan bank sebagai prioritas utama pilihan, kemudian baru perusahaan pembiayaan. Bila ternyata showroom tempat Anda akan membeli mobil tak memberikan pilihan bank dan multifinance, sebaiknya tinggalkan saja.
2. Pilih mobil sesuai kebutuhan
Memilih jenis mobil yang Anda dan keluarga butuhkan. Tipe mobil akan sangat berperan penting menjalankan fungsinya, terutama dari segi kapasitas penumpang dan barang bawaan.
Sebaiknya hal ini didiskusikan dengan anggota keluarga lain. Jangan pernah mengutamakan gengsi ketimbang fungsi.
3. Survei harga
Setelah Anda memutuskan jenis mobil yang diinginkan, maka langkah berikutnya adalah mencari tahu berapa harga terbaik yang ditawarkan. Mungkin didapatkan dengan menanyakan ke beberapa dealer yang mengeluarkan jenis mobil yang Anda inginkan.
4. Siapkan DP dan cicilan sesuai kemampuan
Satu hal yang harus Anda persiapkan bila Anda memutuskan untuk membeli mobil dengan kredit adalah uang muka atau down payment. Yang secara umum berkisar antara 20-30 persen dari harga mobil. Contoh saja, bila harga mobil yang Anda inginkan Rp200 juta, maka paling tidak Anda harus menyiapkan dana sekitar Rp40-60 juta sebagai uang muka.
Belum ditambah dengan biaya administrasi dan biaya-biaya lain. Pastikan Anda mempunyai prinsip, bahwa uang muka harus lebih dari 20 persen, bahkan bila mungkin di atas 30 persen.
Sebab, semakin besar uang muka, maka Anda semakin banyak memiliki kesempatan untuk memilih besaran cicilan dan tenor atau jangka waktu kredit. Jangan sampai akibat kredit yang dipaksakan, membuat arus keuangan keluarga bulanan menjadi tersendat-sendat.
5. Pastikan tenor tak melebihi usia ekonomis mobil
Setelah menetapkan besaran uang yang mencapai 30 persen dari harga jual mobil atau lebih, langkah selanjutnya adalah menetapkan tenor atau jangka waktu kredit. Satu hal yang harus Anda ingat, pilihlah tenor yang tak melebihi masa atau umur ekonomis dari mobil.
Sebab, bila telah melebihi empat atau lima tahun, Anda harus banyak mengeluarkan uang ekstra untuk perbaikan. Usia mobil menginjak usia lima tahun merupakan masa perbaikan. Padahal, Anda masih harus membayar uang cicilan. Jadi, pengeluaran Anda harus dua kali lebih banyak.
5. Memilih suku bunga
Ada beberapa hal yang harus dipelajari mengenai suku bunga kredit yang ada di pasaran baik di sektor perbankan maupun lembaga pembiayaan.
Secara teknis ada dua jenis suku bunga kredit, suku bunga tetap (flat rate) dan suku bunga mengambang (floating rate).
6. Sediakan dana cadangan untuk risiko
Meski Anda mampu membayar cicilan melebihi batas minimal dan uang muka di atas 30 persen, sebaiknya Anda juga memikirkan kemungkinan terjadi risiko bila kesulitan keuangan. Oleh karena itu, selain mencicil mobil, sebaiknya tetap menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk tabungan khusus bila terjadi risiko tersebut.
Cara lainnya adalah mengasuransikan mobil Anda dengan sifat all risk. Memang sekilas ada tambahan biaya baru. Tetapi, bila dicermati, ini akan jauh lebih menguntungkan ketimbang tidak ada asuransi.
7. Hindari uang muka dari pinjaman
Satu hal lagi yang patut Anda hindari adalah, jangan menggunakan uang hasil pinjaman dari pinjaman bank atau lembaga keuangan untuk menambah uang muka. Sebab, bila itu terjadi, sama saja Anda memiliki dua kewajiban angsuran, dua kali lipat. (art)
Sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar