Para ilmuwan Jerman yang dipimpin oleh Detlef Riemer dari Universitas
Leipzig tengah mengembangkan ban berteknologi cerdas. Sebutan itu
diberikan karena alur tapak ban bisa berubah sesuai permukaan jalan dan
kondisi cuaca.
Dilansir CBSnews, Kamis 3 Mei 2012, teknologi ini memasukkan unsur-unsur yang dapat mengubah bentuk ban ketika dikemudikan. Unsur itu adalah flexible actuators, piezo-ceramic actuators, shape memory alloys, dan "material pintar" yang mengumpulkan serta memproses informasi pada permukaan jalan dan kondisi cuaca.
Informasi itu kemudian dimanfaatkan untuk mengubah bentuk pola tapak ban guna mengoptimalkan performa sambil berjalan.
"Ini berarti, ban mobil Anda selalu bekerja pada kondisi terbaik yang akan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan mengurangi suara berisik secara otomatis. Pengemudi tidak perlu lagi berpikir untuk mengganti ban, tetapi ban sendiri yang berpikir," kata Riemer.
Riemer menambahkan, pengemudi mobil atau pun pembalap tidak perlu lagi pusing mengganti ban bila terjadi perubahan cuaca atau permukaan jalan. Mulai dari kondisi kering, basah, dan jalan bersalju. Para insinyur tersebut telah mematenkan ciptaan mereka dan memamerkan sebuah prototipe di Hanover Fair, Jerman. (art)
Dilansir CBSnews, Kamis 3 Mei 2012, teknologi ini memasukkan unsur-unsur yang dapat mengubah bentuk ban ketika dikemudikan. Unsur itu adalah flexible actuators, piezo-ceramic actuators, shape memory alloys, dan "material pintar" yang mengumpulkan serta memproses informasi pada permukaan jalan dan kondisi cuaca.
Informasi itu kemudian dimanfaatkan untuk mengubah bentuk pola tapak ban guna mengoptimalkan performa sambil berjalan.
"Ini berarti, ban mobil Anda selalu bekerja pada kondisi terbaik yang akan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan mengurangi suara berisik secara otomatis. Pengemudi tidak perlu lagi berpikir untuk mengganti ban, tetapi ban sendiri yang berpikir," kata Riemer.
Riemer menambahkan, pengemudi mobil atau pun pembalap tidak perlu lagi pusing mengganti ban bila terjadi perubahan cuaca atau permukaan jalan. Mulai dari kondisi kering, basah, dan jalan bersalju. Para insinyur tersebut telah mematenkan ciptaan mereka dan memamerkan sebuah prototipe di Hanover Fair, Jerman. (art)
Sumber : Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar